Powered By Blogger

Rabu, 23 Februari 2011

Metode Ilmiah dan Implementasinya

Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu, dimana ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh lewat metode ilmiah. Kelebihan dan kekurangan ilmu terletak pada metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan ekspresi tentang cara bekerja pikiran yang diharapkan mempunyai karakteristik tertentu berupa sifat rasional dan teruji sehingga ilmu yang dihasilkan bisa diandalkan. Dalam hal ini metode ilmiah mencoba menggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif dalam membangun pengetahuan.

Pengertian Metode Ilmiah

Kata metode berasal dari kata Yunani methodos, sambungan kata depan meta (menuju, melalui, mengikuti) dan kata benda hodos (jalan, cara, arah). Kata methodos berarti: penelitian, metode ilmiah, uraian ilmiah, yaitu cara bertindak menurut sistem aturan tertentu. Sementara itu, metodologi berasal dari kata metode dan logos, yang berarti ilmu yang membicarakan tentang metode-metode.

Metode ilmiah menurut Almandk (1939) adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penelitian, pengesahan dan penjelasaan kebenaran.

Langkah-langkah membuat Metode Ilmiah

Sebelum kita membuat metode ilmiah, alangkah baiknya kita mempelajari terlebih dahulu apa saja yang harus dilakukan dalam membuat metode ilmiah.

Berikut ini merupakan beberapa langkah membuat metode ilmiah:

1. Penginderaan

Penginderaan merupakan langkah pertama dari metode ilmiah. Agar penginderaab tepat dan benar, maka perlu pengulangan. Penginderaan yang tepat memang sulit, memerlukan waktu yang lama. Namun, agar mendapatkan penginderaan yang tepat, bias kita peroleh dengan latihan dan menggunakan alat-alat yang telah ditera.

2. Masalah atau Problem

Setelah penginderaan dan perenungan dilakukan, langkah kedua adalah menemukan masalah, dengan kata lainnya membuat pertanyaan.

3. Hipotesis

Pertanyaan yang tepat akan melahirkan suatu jawaban dan jawaban itu bersifat semetara disebut hipotesis. Keadaan yang ideal untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis adalah melalui pengujian dengan eksperimen.

4. Eksperimen

Untuk membuktikan hipotesis tersebut, dirancang suatu eksperimen di labotarium dengan menggunakan suatu objek.

5. Teori

Bukti eksperimen merupakan dasar langkah ilmiah berikut, yaitu teori. Apabila suatu hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yang menyakinkan dan bukti itu diperoleh dari berbagai eksperimen yang telah dilakukan maka akan disusun sebuah teori.

6. Menarik Kesimpulan

Dalam penarikan kesimpulan ini terbagi menjadi dua cara, yaitu secara induktif dan deduktif.

Penarikan kesimpulan secara induktif adalah penarikan kesimpulan yang khusus menjadi umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif adalah penarikan kesimpulan yang umum menjadi khusus.



sumber : buku ILMU ALAMIAH DASAR

Senin, 14 Februari 2011

Rasa Ingin Tahu Manusia

Manusia merupakan salah satu makhluk hidup ciptaan Tuhan, namun Tuhan memberi keistimewaan kepada manusia, yaitu manusia diberikan sebuah akal. Akal yang di gunakan untuk berpikir, untuk membedakan yang baik dan buruk, dan untuk belajar. Akal pula yang membuat rasa ingin tahu yang besar pada manusia. Dari rasa ingin tahu itulah manusia bisa memperoleh pengetahuan-pengetahuan yang baru.
Selain akal, manusia juga mempunyai kemauan, kemauan untuk belajar dan mencoba sesuatu yang baru. Akal dan kemauan itu merupak salah satu sifat unik yangdimiliki oleh manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang terus berkembang. Rasa ingin tahu manusia tidak pernah dapat terpuaskan. Apabila suatu masalah sudah terpecahkan, akan timbul masalah yang lain yang menunggu pemecahannya. Manusia akan bertanya terus setelah tahu apa, maka ingin tahu bagaimana dan mengapa.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam. Pada jaman kuno manusia sering bertanya-tanya apa itu pelangi? Karena kurangnya pengetahuan pada jaman itu, orang setempat menyebut pelangi adalah selendang bidadari. Lalu ketika gunung meletus, orang-orang tersebut bertanya-tanya, mengapa gunung tersebut meletus, naun karena mereka belum mengetahui apa-apa mereka beranggapan bahwa saat itu Tuhan marah. Pengetahuan-pengetahuan itulah yang kita sering sebut mitos. Dari mitos-mitos itulah mulai bermunculan cerita-cerita legenda. Mitos-mitos itupun sekarang masih dipercaya oleh orang-orang yang belum bisa memahami pengetahuan dengan baik.
Kemudian, berdasarkan kemampuan berpikir manusia yang semakin maju dan perlengkapan pengamatan yang semakin sempurna, maka mitos dan berbagai legenda semakin ditinggalkan.

mata kuliah MATEMATIKA & IAD