Fenomena yang sering dialami oleh masyarakat saat ini salah satunya adalah Personality disorders. Personality disorders, ketidakmampuan seseorang untuk berperilaku dan mengatasi stress, seperti perilaku antisosial. Gangguan-gangguan karena kecemasan Seseorang mengalami gangguan kecemasan bila setiap saat dalam kehidupannya sehari-hari ia selalu merasakan tegangan psikologis yang cukup tinggi, walaupun persoalan yang dihadapi cukup ringan. Orang yang selalu cemas, kadang-kadang akan terserang rasa panik, yaitu suatu periode ketakutan yang luar biasa seakan-akan malapetaka besar akan terjadi. Keadaan ini akan diikuti oleh gejala-gejala gangguan fisik seperti jantung berdegub kencang, nafas tersenggal-senggal, keringat dingin, gemetar yang hebat, bahkan kadang-kadang sampai pingsan. Individu yang mengalami gangguan kecemasan tidak tahu faktor-faktor yang menyebabkan dia bertingkah laku seperti itu. Kecemasan ini sering disebut free-floating, karena tidak jelas faktor yang menyebabkannya.
Banyaknya tekanan yang menuntut dalam setiap kehidupan manusia, tidak dapat dipungkiri dapat menyebabkan terjadinya stress. Namun, tidak hanya tekanan saja yang dapat menyebabkan stress. Penyebab stress pun berbagai macam diantaranya berasal dari lingkungan karya, lingkungan sosial, atau pun perkembangan zaman. Dan stress juga bisa bersumber dari tekanan, konflik, frustasi, dan krisis. Kemudian hasil dari stress tersbut dapat menimbulkan kecemasan-kecemasan yang dapat menganggu kesehatan mental seseorang.
Dalam kamus psikologi (Chaplin, 2002) stress merupakan suatu keadaan tertekan baik itu secara fisik maupu psikologis.
Stres bersumber dari frustasi dan konflik yang dialami individu yang dapat berasal dari berbagai bidang kehidupan manusia. Dalam hal hambatan, ada beberapa macam hambatan yang biasanya dihadapi oleh individu seperti:a. Hambatan fisik: kemiskinan, kekurangan gizi, bencaa alam, dan sebagainya.
b. Hambatan sosial: kondisi perekonomian yang tidak bagus, perdaingan hidup yang keras, perubaha tidak pasti dalam berbagai aspek kehidupan. Hal-hal tersebut mempersempit kehidupan yang layak sehingga menimbulkan frustasi dan stress pada diri seseorang.
c. Hambatan Pribadi: Ketrerbatasan-keterbatasan pribadi individu dalam bentuk cacat fisik atau penampilan fisik yang kurang menarik, juga bisa menjadi pemicu frustasi dan stress pada individu.
Ada dua macam stress yang dihadapi oleh individu yaitu;
a. Stres yang non ego-envolved : stres yang tidak mengancam kebutuhan dasar atau dengan kata lain disebut dengan stress kecil-kecilan.
b. Stres yang ego envolved : stress yang mengancam kebutuhan dasar sesrta integritas kepribadian seseorang. Stress semacam ego-envolved membutuhkan penanganan yang benar dan tepat dengan melakukan reaksi penyesuaian agar tidak hancur karenanya.
Kemampuan individu dalam menghadapi stress berbeda-beda, dalam bertahan terhadap stress sehingga tidak membuat kepribadiannya “berantakan” disebut dengan toleransi terhadap stres. Adapun individu dengan kepribadian yang lemah bila dihadapkan pada stres yang kecil-kecila sekalipu akan menimbulkan perilaku abnormal. Berbeda dengan individu yang berkepribadian kuat, meskipun dihadapkan pada stress yang ego envolved kemungkian besar akan mampu mengatasi kondisinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar