Powered By Blogger

Minggu, 16 Januari 2011

pengamen jalanan


Pengamen jalanan, siapapun tak ada yang menginginkan untuk menjadi seorang pengamen, begitu juga mereka. Para anak kecil dan para remaja yang dengan terpaksa harus bekerja sebagai pengamen jalan.
Mereka merepukan beberapa contoh korban dari kemiskinan, korban dari orang-orang kaya, orang-orang yang berkuasa yang tak menjalankan tugas mereka dengan benar..
Meski mereka terlihat tersenyum menjalani pekerjaan itu, namun siapa yang tahu, bahwa setiap malam mereka selalu mengeluhkan takdir yang Tuhan gartiskan pada mereka.. Mungkin dalam benak mereka selalu beranggapan Tuhan tidak adil, Tuhan pilih kasih dan sebagainya.. Tuhan hanya sayang kepada mereka yang kaya..
Mereka tak bisa berbuat apa-apa kecuali menjalanin takdir mereka. mereka hanya bisa melihat anak-anak sepantaran mereka yang berubtung sekolah, memakai baju yang layak dan tidur di kasur yang empuk, sedangkan mereka, mereka harus bekerja demi sesuap nasi, memakai baju yang mungkin sudah tak layak dipakai dan tidur hanya beralaskan kardus..
Dimana para pemimpin yang menjanjikan fasilitas untuk rakyat yang tidak mampu.. Bukankah itu yang mereka ucapkan saat mereka kamoanye, mereka selalu menegaskan adanya SEKOLAH GRATIS bagi siswa yang tak mampu.. Tapi pada nyatanya mereka yang tidak mampu tetap tak bisa karena harus dilibatkan biaya sekolah yang masih tinggi..
Kemanakah biaya pajak yang selalu dibayarkan? Bukankah itu bisa sedikit membantu untuk biaya sekolah mereka???????

1 komentar: